English French Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Selasa, 28 Juni 2011

tanaman langka asli borneo


akar entuyut atau disebut juga kantong semar (Nepenthes) merupakan tanaman kalimantan yang dikategorikan paling langka, salah satu spesies yang membutuhkan prioritas tinggi untuk segera dikonservasi.
“Tanaman yang dimasukkan dalam prioritas ada 100 spesies, mereka butuh dikonservasi tahun ini juga, kelompok spesies dari kantong semar atau nama latinnya Nepenthes dapat prioritas tertinggi,” kata pakar taksonomi dari LIPI, Didik Widyatmoko, yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (5/6).
Menurut Didik, hasil penilaian para pakar tumbuhan pada pertemuan yang digagas LIPI awal pekan ini menetapkan 191 spesies dari empat famili tanaman menjadi prioritas konservasi tahun ini. “Dari 191 diperas lagi jadi 100 spesies,” kata Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas itu.
Empat famili itu yakni anggrek juga tanaman asal dari kalimantan yg bahasa latinnya Orchidaceae, palem-paleman (Arecaceae), paku-pakuan (Cyatheaceae), dan kantong semar (Nepenthaceae) adalah taksa-taksa dengan jumlah spesies berkategori terancam punah paling banyak.
hal ini dikarenakan nilai jual dari kantong semar sangat tinggi, oleh karena itu banyak di buru para calok-calok usil yang hanya memperkaya diri sendiri.inilah penyebab utama terjadinya kepunahan kantong semar.
dalam hal ini, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan hal tersebut.
Tanaman langka dari famili lainnya menunggu tahap konservasi selanjutnya, ujarnya sambil menambahkan, angka 191 itu diambil berdasarkan referensi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan pendapat para pakar di bidangnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar merahasiakan nama spesies kantong semar paling langka tersebut.
“Para pakar mengkhawatirkan publikasi suatu spesies tanaman langka justru akan membuat peminat tanaman berusaha memburu tanaman itu, sehingga kemungkinan tanaman itu semakin punah semakin terbuka lebar,” katanya.
Skala prioritas untuk melakukan konservasi terhadap tanaman langka perlu diberlakukan, karena dana, tenaga ahli dan waktu sangat terbatas, sementara tumbuhan yang terancam punah terus meningkat, katanya
Menurut dia, jumlah spesies tumbuhan Indonesia terancam punah yang berkategori kritis (critically endangered), genting (endangered), dan rawan (vulnerable) telah mencapai 513 jenis. Dari jumlah itu 386 spesies tercantum dalam IUCN 2008.
“Jumlah sebenarnya jauh lebih banyak lagi. Indonesia merupakan negara kedua di dunia setelah Malaysia yang memiliki tumbuhan terancam punah, disusul Brasil,” katanya.
Skor tertinggi tumbuhan terancam punah dilakukan melalui 17 kriteria, misalnya keunikan taksonomis, distribusi geografis, nilai manfaat, jumlah populasi, dampak eksploatasi, hingga tingkat kemerosotan populasi.
Semakin terbatas suatu tanaman hanya bisa tumbuh di lokasi tertentu (tingkat endemisitas tinggi) maka skornya lebih tinggi, demikian pula jika populasinya terbatas dan terlalu banyak dieksploitasi karena nilai manfaatnya tinggi serta keunikannya yang menonjol.
diposkan oleh : sintang kota bersemi

0 komentar:

Pop up my Cbox